探索

'Harta Karun' Itu Tersimpan dalam Rumah Limas di Sudut Kota Palembang

时间:2010-12-5 17:23:32  作者:知识   来源:综合  查看:  评论:0
内容摘要:Jakarta, CNN Indonesia-- Dalam perjalanan Jelajah Jalur Sumatera 2024, tim CNNIndonesia.com sempat s www.quickq.cn

Jakarta,www.quickq.cn CNN Indonesia--

Dalam perjalanan Jelajah Jalur Sumatera 2024, tim CNNIndonesia.com sempat singgah di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Kedatangan kami di Palembang setelah melintas Tol Trans Sumatera dari Bakauheni, disambut Jembatan Ampera yang gagah dengan warna merahnya.

'Harta Karun' Itu Tersimpan dalam Rumah Limas di Sudut Kota Palembang

Kami menggunakan Toyota Yaris Cross S GR Hybrid dalam perjalanan panjang kali ini, mobil elektrifikasi Toyota kedua yang diproduksi di Indonesia setelah Innova Zenix Hybrid.

Dari dalam mobil yang melewati jembatan yang dibangun pada 1962 itu, Sungai Musi tampak mengalir deras. Terlihat pula perahu dan kapal wara-wiri di perairan sungai terpanjang di Pulau Sumatera ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Libur Lebaran, Destinasi Wisata di Asia Banyak Dicari Orang Indonesia
  • Lebaran Tak Mudik, Ini Daftar Tempat Wisata di Jakarta yang Tetap Buka
  • Wisata Qur'an di Bandung, Melihat Langsung Proses Pembuatan Mushaf

Ada beberapa rumah limas di Palembang, tapi cuma ini yang disebut rumah bari. Rumah Bari ini berada di Ilir Timur I kota Palembang dengan luas 20x80 meter. Rumah Bari ini milik Sayyidah dan suaminya, Bajumi Wahab. 

Sayyidah merupakan anak dari Pangeran Mohammad Nuh, sedangkan Bayumi Wahab adalah putra dari Pangeran Abdul Wahab. Fakta menariknya, ternyata lokasi asli Rumah Bari ini bukan di Palembang, melainkan di Ogan Ilir.

Menurut mantan pemelihara rumah bersejarah ini, H.M. Taufik, pada 1962 rumah ini dipindahkan dari Tanjung Sejaro, Indralaya, Ogan Ilir ke Palembang. Cara memindahkan rumah ini adalah dengan menggunakan kapal.

Taufik mengungkapkan, usia Rumah Bari ini sudah sekitar 200 tahun. Alasan rumah ini dibawa ke Palembang, karena keluarga Bajumi Wahab dan Sayyidah pindah ke kota tersebut.

Ketika kami masuk, terlihat sekali rumah ini masih sangat terawat. Barang-barang tua dan kuno menghiasi sudut-sudut rumah ini. Kayu-kayu sebagai bahan pembangunan rumah ini juga sebagian besar masih tampak kokoh.

Rumah limas atau rumah bari khas Palembang dengan koleksi barang antiknya milik H. Bajumi Wahab menjadi salah satu destinasi yang wajin dikunjungi. CNN Indonesia/Safir MakkiRumah limas atau rumah bari khas Palembang dengan koleksi barang antiknya milik H. Bajumi Wahab menjadi salah satu destinasi yang menarik dikunjungi. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Begitu melihat dalamnya, kami bisa tahu bahwa rumah ini penuh filosofi. Kami segera menyadari 'harta karun' kekayaan budaya yang tersimpan di dalam Rumah Limas Bari ini. Dari mulai ruang-ruang besar yang berundak hingga letak kamar-kamarnya. Rumah ini sendiri memiliki empat bagian.

Di bagian dalam rumah Limas tampak sebuah ruangan lebar dan besar, ruangan itu disebut kejijing, ruangan yang digunakan untuk tempat berkumpul keluarga. Bagian tembok rumah ini dihiasi dengan ukiran bermotif flora.

Berdasarkan penjelasan Taufik, pada bagian pertama rumah, tampak lantai berundak di ruang tamu Rumah Bari, yang filosofinya melambangkan perbedaan kasta atau tingkatan, di mana saat ada acara adat atau pesta, masyarakat kecil duduk atau ditempatkan di tingkatan terbawah atau yang disebut Ki Agus.

Tampak luar dan dalam rumah limas atau rumah bari khas Palembang milik alm. Bajumi Wahab yang berada di kawasan Mayor Ruslan, Palembang. Rumah Limas Bari yang didirikan oleh keluarga H.Bayumi ini sangat direkomendasikan sebagai tempat wisata karena mengandung banyak makna filosofis yang terdapat di setiap bangunan rumahnya. CNN Indonesia/Safir MakkiTampak luar dan dalam rumah limas atau rumah bari khas Palembang milik alm. Bajumi Wahab yang berada di kawasan Mayor Ruslan, Palembang. Rumah Limas Bari yang didirikan oleh keluarga H.Bayumi ini sangat direkomendasikan sebagai tempat wisata karena mengandung banyak makna filosofis yang terdapat di setiap bangunan rumahnya. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Di bagian tingkatan kedua ruang tamu diisi oleh Mas Agus atau level masyarakat kelas menengah, kemudian ada Raden, bagian tingkatan tertinggi di ruang tamu yang ditempati pejabat-pejabat atau orang penting.

Keberadaan dua kamar utama di sebelah kanan dan kiri ruang tamu rumah ini ditujukan untuk dua anak laki-laki tertua dalam keluarga. Kamar kedua orang tua sendiri berada di bagian tengah, sedangkan kamar untuk anak perempuan terletak di bagian belakang.

[Gambas:Video CNN]

Keluarga Bajumi Wahab dan Sayyidah memiliki tujuh orang anak di mana empat anak di antaranya laki-laki dan tiga anak lainnya perempuan. Tapi, yang masih hidup kini tinggal tiga orang.

Salah satu yang menyita perhatian kami adalah keberadaan kamar dengan kasur dan bantal warna-warni, yang menurut Taufik merupakan kamar khusus bagi anak perempuan di keluarga yang menjadi pengantin baru. Kamar ini terletak di bagian ketiga rumah.

"Ini disebut kamar pengantin, untuk putrinya, anak perempuan. Jadi istilahnya setelah menikah, tidur di sini. Malam pertamanya di kamar ini," jelas Taufik kepada CNNIndonesia.com.

Pada masing-masing kamar di rumah ini masih terdapat ranjang-ranjang besi yang usianya pun sudah sangat tua, tapi terlihat sangat terawat. Sementara itu, di bagian terakhir rumah ini ada kamar sang nenek, yang letaknya dekat dapur dan ruang makan. Dalam hal ini, nenek yang mengatur segalanya di rumah, terutama soal keperluan dapur.

Pada bagian atas dinding kayu tua dekat kamar depan, tampak tulisan arab gundul dengan angka 1893, tapi Taufik menerangkan bahwa itu bukan tahun di mana Rumah Bari ini dibangun.

Angka itu hanya menginformasikan pada tahun tersebut Rumah Bari ini direnovasi. "Rumah ini sudah ada sebelum itu (tahun 1893). Sayangnya, saya tidak tahu pasti kapan rumah ini pertama kali dibangun," ucapnya.

Tampak luar dan dalam rumah limas atau rumah bari khas Palembang milik alm. Bajumi Wahab yang berada di kawasan Mayor Ruslan, Palembang. Rumah Limas Bari yang didirikan oleh keluarga H.Bayumi ini sangat direkomendasikan sebagai tempat wisata karena mengandung banyak makna filosofis yang terdapat di setiap bangunan rumahnya. CNN Indonesia/Safir MakkiKamar untuk malam pertama pengantin di dalam rumah limas atau rumah bari khas Palembang milik alm. Bajumi Wahab yang berada di kawasan Mayor Ruslan, Palembang. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Tonggak-tonggak rumah ini berasal dari Kayu Onglen atau Kayu Ulin, sedangkan dindingnya berbahan Kayu Merbau. Sebagian besar masih asli, yang berarti kayu-kayu itu pun berusia ratusan tahun.

Demikian pula dengan benda-benda di Rumah Bari ini seperti lemari, teko, kotak penyimpanan, lampu, ukiran, kain, keramik, alat tenun, gong, lukisan, dan yang lainnya, semua berusia ratusan tahun atau setidaknya mendekati.

Jika dilihat seksama, banyak barang kuno di rumah ini yang memiliki ornamen khas Tiongkok. Konon, barang-barang itu sebagian di antaranya merupakan hadiah untuk Bajumi Wahab dari saudagar-saudagar Tiongkok.

Bagi pencinta sejarah dan barang antik atau benda kuno, mungkin berada di rumah ini seperti menjadi anak kecil yang masuk ke taman bermain yang menyenangkan. Salah satu benda yang ikonik adalah lukisan besar bergambar dua ekor bangau dengan cap asli tulisan Mandarin. Lukisan ini hanya ada tiga di dunia.

Tapi, yang patut disayangkan adalah minimnya informasi sejarah dari Rumah Bari ini, termasuk asal usul yang valid dari benda-benda kuno dan antik yang terdapat di dalamnya. Rumah yang merupakan warisan keluarga ini juga belum menjadi cagar budaya, meskipun usianya telah mencapai ratusan tahun.

Tampak luar dan dalam rumah limas atau rumah bari khas Palembang milik alm. Bajumi Wahab yang berada di kawasan Mayor Ruslan, Palembang. Rumah Limas Bari yang didirikan oleh keluarga H.Bayumi ini sangat direkomendasikan sebagai tempat wisata karena mengandung banyak makna filosofis yang terdapat di setiap bangunan rumahnya. CNN Indonesia/Safir MakkiRuang makan keluarga dan alat tenun di dalam rumah limas atau rumah bari khas Palembang milik alm. Bajumi Wahab yang berada di kawasan Mayor Ruslan, Palembang. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Perlu diketahui Rumah Bari ini masih milik pribadi keluarga besar alm. H. Bajumi Wahab, sehingga apabila wisatawan atau sejarawan yang ingin berkunjung dan mempelajari rumah ini, mesti meminta izin terlebih dahulu. Pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, rumah ini kabarnya sempat cukup ramai dikunjungi wisatawan, terutama dari mancanegara. 

Kekayaan budaya Sumatera Selatan tersimpan rapi di dalam Rumah Bari ini. Pihak keluarga Bajumi Wahab sendiri disebut masih menggali informasi sejarah dari berbagai hal tentang rumah ini serta isinya. Jika kalian tertarik berkunjung, jangan lupa untuk menghubungi pihak keluarga terlebih dahulu ya. 

[Gambas:Video CNN]



copyright © 2025 powered by quickq官网充值   sitemap