Kapuspen Ungkap Sanksi Tegas Oknum TNI yang Diduga Aniaya Anggota KKB Papua
JAKARTA,quickq官网ios下载 DISWAY.ID--Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar menyayangkan prajuritnya yang diduga melakukan aksi penganiayaan terhadap anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Nugraha menegaskan pihaknya akan memberikan sanksi tegas jika prajuritnya terlibat dalam aksi kekerasan tersebut.
"Setiap satuan tugas operasi, sudah ada prosedur dan dibekali Semua aturan main. Jadi perlu kita tegaskan lagi bahwa kita tidka pernah ada SOP untuk tindakan penegakan dan kita sudah tau akan hal itu dan ini memang oknum. sehingga kami menyayangkan hal itu," kata Nugraha saat konferensi pers di Mabes TNI, Senin, 25 Maret 2024.
BACA JUGA:Teroris KKB Kembali Berulah, 1 Anggota Denjaka TNI AL Gugur dalam Baku Tembak di Puncak Jaya
Lebih lanjut, Nugraha menjelaskan oknum prajurit TNI tersebut kini telah ditangkap.
Ia mengatakan oknum prajurit tersebut emosi saat menangani KKB yang rencanakan pembakaran dan penghadangan.
"Jadi dengan kekerasan itu memang terjadi ketika dia sudah ditangkap dan Kogoya ini, Definit Kogoya ini adalah seorang anggota KKB dan dia mengakui sudah melakukan penembakan sebelumnya. Terus juga ada rencana pembakaran, penghadangan. Nah di situlah mungkin anggota kami anak muda timbul emosinya. Itu kurang lebih seperti itu kurang lebih ya," ungkapnya.
Disesalkan Oleh Kompolnas
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyesalkan terjadinya penyiksaan yang diduga dilakukan prajurit TNI terhadap masyarakat sipil di Papua.
Video yang viral di sosial media itu memperlihatkan aksi penyayatan yang dilakukan prajurit TNI ke punggung warga sipil yang sedang direndam di dalam sebuah drum.
BACA JUGA:Tekad Shin Tae-yong Ubah Rekor Tidak Pernah Menang Tandang Vietnam 20 Tahun Terakhir
"Komnas HAM menyesalkan terjadinya peristiwa tersebut karena menambah rentetan korban kekerasan akibat konflik di Papua yang diduga merupakan penyiksaan oleh aparat," kata Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro dalam keterangan tertulis, Jumat, 22 Maret 2024
Ia berharap peristiwa itu segera diproses hukum dengan transparan dan adil.
Selain itu, Komnas HAM juga mendorong pemerintah memperbaiki strategi pendekatan keamanan di Papua agar dapat meredam intensitas kekerasan dan menghindari jatuhnya korban.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:探索)
- ·Jangan Sampai Terlewat, Ini Jadwal Puasa Arafah dan Tarwiyah 2024
- ·Xiaomi Tempati Posisi 8 sebagai Pabrikan Mobil Listrik Dunia
- ·Wajah Baru Museum Nasional Indonesia, Bakal Tampilkan Arca Tercantik yang Dikembalikan Belanda
- ·Soal Gaji Pengurus Kopdes Merah Putih, Ini Kata Budi Arie
- ·VIDEO: Kanguru hingga Aligator Hibur Pasien Anak di RS California
- ·Jadi Buah Favorit, Waspada 7 Efek Samping Makan Pisang
- ·FOTO: Jelajah Ekowisata di Tomia Sulawesi Tenggara
- ·Presiden Tunggu Surat MK Soal Pengganti Patrialis Akbar
- ·Pembiayaan Mobil dan Motor Listrik Capai Rp17,71 Triliun di April 2025
- ·IHSG Selasa Ditutup dengan Apresiasi 0,15% ke 7.198, AYLS, MBTO dan GTBO Jadi Saham Tercuan
- ·Sorotan Publik Pada Iriana Jokowi Disebut Pose 2 Jari Kala Warga Teriaki Ganjar Presiden di Salatiga
- ·Kejaksaan Minta Pelaku Jual Beli Jabatan Dihukum Berat
- ·Pemerintah Akan Beri Diskon Transportasi hingga Penebalan Bantuan Mulai 5 Juni 2025
- ·Isu Jadi Menteri di Kabinet Prabowo
- ·Jangan Sampai Terlewat, Ini Jadwal Puasa Arafah dan Tarwiyah 2024
- ·Sawit Jadi Primadona, Saham AYLS Diprediksi Moncer
- ·Sawit Jadi Primadona, Saham AYLS Diprediksi Moncer
- ·Ini Intruksi Tito Untuk Polda Riau
- ·Kali Pertama, Calvin Klein Tunjuk Perempuan Jadi Pimpinan Kreatif
- ·Cara Cek Dana PIP 2024 Secara Mandiri, Cair Hingga Rp1,8 Juta Per Tahun