Indonesia Dibayangi Jebakan Middle Income Trap, Pengamat Ungkap Penyebabnya
JAKARTA,quickq最新版官方下载 DISWAY.ID- Belum lama ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini masih terjebak dalam status sebagai negara dengan pendapatan menengah atau middle income trap.
Menanggapi hal ini, Ekonom sekaligus Dosen Universitas Pembangunan Nasional "Veteran” Jakarta, Achmad Nur Hidayat, mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor mengapa Indonesia masih belum dapat terlepas dari jebakan middle income trap.
Salah satunya adalah faktor struktural dan tantangan yang kompleks.
“Salah satu penyebab utamanya adalah lambatnya reformasi ekonomi dan birokrasi, yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih efisien dan inovatif,” jelas Achmad ketika dihubungi oleh Disway pada Selasa 24 September 2024.
BACA JUGA:BPOM Sebut Industri Farmasi Tulang Punggung Ekonomi Nasional, Upayakan Kemudahan Ekspor
Menurut Achmad, lambatnya reformasi di sektor perpajakan, ketenagakerjaan, serta peningkatan kualitas birokrasi berjalan lambat, juga menjadi faktor yang turut mengurangi daya saing Indonesia di mata investor internasional.
Faktor lainnya yang cukup signifikan menurut Achmad adalah tingkat korupsi yang masih tinggi.
Menurutnya, korupsi menghambat alokasi sumber daya yang efisien dan memperlambat implementasi kebijakan penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
BACA JUGA:Daftar Kereta Ekonomi Gunakan Gerbong New Generation, Berasa Naik Kelas Eksekutif
“Hal ini juga berdampak negatif pada investasi asing, karena korupsi meningkatkan risiko berbisnis di Indonesia,” pungkas Achmad.
Untuk mengatasi tantangan ini, Achmad menilai kalau Indonesia perlu meningkatkan efisiensi pemerintahan, mendorong inovasi, dan memperkuat investasi pada sumber daya manusia, khususnya di bidang pendidikan dan teknologi.
“Transformasi ini sangat penting untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah dan mencapai status negara berpendapatan tinggi,” tutup Achmad.
BACA JUGA:Insentif Permudah Layanan Wajib Pajak, Kepala Bapenda: Pajak untuk Pemulihan Ekonomi Jakarta
Hal serupa juga diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:娱乐)
- Tren Pernikahan di Tahun 2024, Bye
- FOTO: Wisata Museum RA Kartini di Rembang
- Holywings Gelar Pemeriksaan Gratis di Surabaya
- Puluhan Napi Kabur, Menteri Agus Sebut Jumlah Penjaga Lapas Kutacane Hanya 6 Orang
- 5 Minuman Herbal Penghancur Batu Ginjal
- Progres Cek Kesehatan Gratis di RI, Sakit Gigi Jadi Temuan Terbanyak
- FOTO: Menengok Pembuatan Kue Stroberi Sepanjang 121 Meter
- FOTO: Galungan, Jejak Harmoni di Tanah Dewata
- INFOGRAFIS: Pikat Hitam, Gurih, dan Nikmat Keluak
- BYD Sealion dari Segi Penjualan Kalahkan Mitsubishi Xpander
- Terbaru April 2025, Daftar 73 Negara Bebas Visa untuk Paspor Indonesia
- 30 Ucapan Jumat Agung 2025 Sarat Makna, Bahasa Indonesia dan Inggris
- 美国大学动漫设计专业的优势
- Awas, Nyeri Perut Bagian Ini Jadi Gejala Radang Usus Buntu
- FOTO: Cabo Polonio, Kedamaian dari Desa Tanpa Listrik dan Internet
- Kini Layanan Zakat, Infak dan Sedekah Baznas Resmi Bisa Diakses Melalui myBCA
- Chery TIGGO 8 CH Dijual Seharga Rp499 Juta
- Kini Layanan Zakat, Infak dan Sedekah Baznas Resmi Bisa Diakses Melalui myBCA
- Pakar Ungkap Urgensi RUU Penilai untuk Lindungi Profesi dan Dorong Nilai Tambah Aset
- Terbaru April 2025, Daftar 73 Negara Bebas Visa untuk Paspor Indonesia