Sentimen Investor Lemah, Wall Street Dihantui Ketidakpastian Usai Tercapainya Negosiasi Tarif AS

[休闲] 时间:2025-05-19 14:12:56 来源:quickq官网充值 作者:娱乐 点击:56次
Warta Ekonomi,quickq安卓版下载最新版 Jakarta -

Bursa Amerika Serikat (Wall Street) ditutup menguat pada perdagangan di Jumat (16/5). Pasar Saham tengah didorong oleh optimisme investor atas gencatan tarif yang dicapai oleh China dan Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari Reuters, Senin (19/5), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Wall Street. Semua indeks terkait kompak membukukan penguatan yang signifikan:

Sentimen Investor Lemah, Wall Street Dihantui Ketidakpastian Usai Tercapainya Negosiasi Tarif AS

Sentimen Investor Lemah, Wall Street Dihantui Ketidakpastian Usai Tercapainya Negosiasi Tarif AS

  • Dow Jones Industrial Average (DJIA): Naik 0,78% ke 42.654,74.
  • S&P 500 (SPX): Menguat 0,70% menjadi 5.958,38.
  • Nasdaq Composite (IXIC): Mencatat kenaikan sebesar 0,52% ke 19.211,10.

Kepala Strategi Pasar Clearnomics, Lindsey Bell mengatakan bahwa kenaikan dalam sesi tersebut merupakan dampak dari meredanya konflik dagang yang berlangsung antara China dan AS.

Sentimen Investor Lemah, Wall Street Dihantui Ketidakpastian Usai Tercapainya Negosiasi Tarif AS

Meski demikian, investor juga dihadapkan pada data ekonomi terbaru yang menunjukkan pelemahan sentimen konsumen. Consumer Sentiment Index Michigan tercatat turun pada bulan lalu, sementara ekspektasi inflasi satu tahun melonjak ke 7,3%.

Sentimen Investor Lemah, Wall Street Dihantui Ketidakpastian Usai Tercapainya Negosiasi Tarif AS

“Namun, dengan ekonomi yang masih solid dan investor yang tetap pesimistis, saya memperkirakan volatilitas akan terus berlanjut seiring munculnya berbagai berita mengenai tarif," kata Bell.

Bell menambahkan bahwa kondisi pasar akan sangat tergantung pada perkembangan data ekonomi dan kebijakan dalam beberapa bulan mendatang.

Sementara itu, obligasi pemerintah dan exchange-traded fundsmengalami penurunan usai adanya pemangkasan peringkat kredit dari AS oleh Moody's.

Moody's menyebut peningkatan utang dan pembayaran bunga yang terus melonjak sebagai alasan utama penurunan peringkat kredit dari AS.

Baca Juga: Butuh Tambahan Modal, Emiten Jusuf Hamka (CMNP) Tunggu Restu untuk Right Issue 2,23 Miliar Saham

Adapun aturan pemangkasan pajak besar-besaran gagal melewati salah satu tahapan penting, padahal ia merupakan salah satu kebijakan unggulan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

(责任编辑:综合)

相关内容
精彩推荐
热门点击
友情链接