Meski Dapat Endorse Wakilnya Trump, Harga Bitcoin Terkoreksi ke US$107.000
Pasar kripto mengalami koreksi setelah reli besar-besaran sebelumnya, dengan harga bitcoin turun ke US$107.000 di Kamis (29/5).
Dilansir dari CoinMarketCap, koreksi ini terjadi meski terdapat sejumlah berita positif yang menggema dari dunia kripto, termasuk dari panggung Bitcoin Conference 2025.
Baca Juga: Godok Regulasi Baru, Thailand Mau Izinkan Wisatawan Belanja Pakai Bitcoin CS
Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) JD Vance menjadi sorotan dalam konferensi tersebut setelah memberikan dukungan terbuka terhadap Bitcoin. Ia menyebut aset digital tersebut sebagai inovasi sejati dari bawah ke atas dan memperkirakan jumlah warganya yang memiliki bitcoin akan meningkat dua kali lipat dalam waktu dekat.
“Jika kita gagal menciptakan kejelasan regulasi saat ini, kita berisiko mendorong industri senilai US$3 triliun ini ke luar negeri, ke yurisdiksi yang lebih ramah,” ujar Vance.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para eksekutif kripto yang telah mendukung kampanyenya dan berkomitmen untuk terus mendorong legislasi yang memperkuat posisi aset digital dalam sistem keuangan nasional.
Adapun Donald Trump Jr. mengumumkan bahwa pihaknya secara serius akan berinvetasi jangka panjang pada Bitcoin.
Sementara Block Inc baru-baru ini mengumumkan peluncuran fitur pembayaran menggunakan Bitcoin. Pembayaran pertama dengan bitcoin akan didemonstrasikan langsung selama konferensi, sebagai bagian dari uji coba publik awal.
Block menyatakan bahwa peluncuran resmi fitur pembayaran ini akan dimulai pada paruh kedua tahun 2025. Ia memiliki target agar seluruh pedagang dapat menggunakannya pada tahun 2026.
Meski pasar kripto mengalami koreksi teknikal, sentimen jangka panjang tetap positif. Dorongan dari politisi tingkat tinggi dan ekspansi penggunaan di sektor fintech menunjukkan semakin menguatnya legitimasi Bitcoin sebagai instrumen keuangan global.
Baca Juga: Bukan Bitcoin, Meme Coin Justru Gerbang Utama Adopsi Kripto Global
Namun, para analis mengingatkan bahwa volatilitas tetap menjadi karakter utama pasar kripto, dengan pergerakan harga yang sensitif terhadap sentimen makroekonomi, regulasi, serta aktivitas investor institusional.
下一篇:7 Tips Puasa Untuk Ibu Hamil Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat
相关文章:
- OpenAI Lanjutkan Gugatan Balik terhadap Elon Musk, Tuduh Tawaran Akuisisi Hanya Gimmick
- 30 Ucapan Jumat Agung 2025 Sarat Makna, Bahasa Indonesia dan Inggris
- FOTO: Mengejar Pantai dan Air Terjun di Libur Lebaran
- Studi Temukan Rutin Makan Yogurt Turunkan Risiko Kanker Kolon
- Maskapai Tertua di Dunia, Pernah Punya Rute Terbang Amsterdam
- Bukan Jakarta, Kini Bandung Jadi Kota Termacet di Indonesia
- Mengukir Kenangan dari Atas Rel, Mudik dengan Kereta Panoramic
- Giring Ganesha Ungkap Pesan Prabowo Subianto Sebelum Diangkat Jadi Wamen Kebudayaan RI
- Viral Darah Biru Kepiting Tapal Kuda, Apa Manfaatnya?
- Airlangga Lapor ke Prabowo Soal IHSG Anjlok Hari Ini
相关推荐:
- Bawaslu Sebut Tidak Ada Dasar untuk Menunda Pemilu 2024!
- 20 Tahun Mengabdi, Ini Harapan Peneliti BRIN pada Prabowo saat Open House di Istana
- Giring Ganesha Ungkap Pesan Prabowo Subianto Sebelum Diangkat Jadi Wamen Kebudayaan RI
- FOTO: Mengejar Pantai dan Air Terjun di Libur Lebaran
- 纽约电影学院和北京电影学院哪个好?
- Menkes Budi Gunadi: Saya Mau Ngejar 300 Ribu Per Hari
- Airlangga Lapor ke Prabowo Soal IHSG Anjlok Hari Ini
- FOTO: Menikmati Keindahan Bunga Sakura Mekar di Jerman
- 南安普顿大学游戏设计硕士如何?
- 8 Cara Berhenti Merokok Ampuh
- Catat, 5 Jenis Makanan yang Bisa Picu Penyakit Autoimun
- 8 Parpol Tolak Sistem Proposional Tertutup, Sepakat 5 Poin Penting Ini
- Mitos atau Fakta, Benarkah Udara Dingin Bisa Picu Alergi?
- Doa Setelah Tarawih dan Witir Pendek Lengkap dengan Artinya
- VIDEO: Pesona Warna
- 10 Kota Ramah Turis di Dunia Dari Survei Booking.com
- 10 Bandara Terbaik dan Terburuk di Asia Menurut Pebisnis, Ada dari RI?
- Menteri PKP Tambah Kuota Rumah Subsidi Untuk Wartawan, Kini Jadi 3.000 Unit
- Awas, Ini Jenis Ikan yang Tidak Boleh Dimakan Ibu Menyusui
- VIDEO: Kursi Stadion Olimpiade Paris 2024 dari Sampah Daur Ulang