Serial Killer Bekasi
JAKARTA,quickq官方正版下载 DISWAY.ID--Para korban penipuan penggandaan uang serial killer atau pembunuhan berantai Bekasi-Cianjur disebut tidak mendapatkan apa-apa dari tersangka.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan korban penggandaan uang tidak mendapatkan keuntungan seperti yang dijanjikan Wowon cs.
"Belum sama sekali (Untung, red). Tidak dapat apa-apa. tadi kalau bercerita menangis itu juga karena baru pulang juga tidak membawa apa-apa. ini yang sangat membuat juga traumatis," katanya kepada awak media.
BACA JUGA:Serial Killer Bekasi-Cianjur, Korban Selamat Didampingi Psikolog
BACA JUGA:Polisi Cari 2 TKW Korban Serial Killer Bekasi-Cianjur
Diungkapkannya, dua korban diantaranya Hana dan Aslem. Keduanya tenaga kerja wanita (TKW) yang ditipu.
Korban disebut telah mengirim atau transfer uang puluhan juta rupiah kepada tersangka. Dimana Aslem mengirim Rp 288 juta dan Hana Rp 75 juta.
"Untuk aliran dana selalu saya sampaikan, untuk Aslem ini tadi korban kerugiannya ini 288 juta, ya. Sedangkan tadi Hana kerugiannya 75 juta," ucapnya.
"Namun ini masih kita dalami dengan buku rekening yang ada pada para pelaku, ya. Disitulah nanti kita akan bisa melihat sejak kapan motif ekonomi ini para korban itu memulai memberikan dan sampai kapan dan terutama juga mengidentifikasi siapa korban-korban yang memang menyetorkan uang melalui modus penipuan ini." tandasnya.
Diketahui, Polisi masih cari dua korban serial killer atau pembunuhan berantai yang merupakan tenaga kerja wanita (TKW). Dua korban atas nama Evi dan Neneh masih dicari pihaknya.
BACA JUGA:Jangan Salah Paham! Beli BBM Wajib Pakai QR Code Berlaku Bagi Kendaraan Terkena Pembatasan dan di Wilayah Ini
BACA JUGA:Ungkapan Isi Hati Richard Eliezer Saat Bacakan Pledoi: Saya Dibohongi dan Diperalat Ferdy Sambo
"Evi tadi yang masih kita cari, permintaan untuk ditindaklanjuti, satu lagi Neneh tadi yang masih dicari," katanya kepada awak media.
Pihaknya mengaku akan berkomunikasi dengan keluarga korban tersebut untuk mendalami penyelidikan.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:知识)
- Studi Temukan 34 Persen Remaja Jakarta Punya Gejala Masalah Mental
- Saham GOTO Memerah di Tengah Aksi Demo Akbar Ojol
- FOTO: Merayakan Membaca di IIBF 2024
- UU ITE Baru Memungkinkan Seorang Penyidik Bisa Beri Perintah Kepada Google
- Dubai Punya Hotel Termahal di Dunia, Tarif per Malam Mulai Rp1,6 M
- Rapor Biru Jaksa Agung, Pakar Hukum Dukung Wacana Hukuman Mati Koruptor
- Segera ke RS, Kunci Mengenali Gejala Stroke
- Viral Pria Raba Bokong Penumpang Wanita di TransJakarta, Netizen Geram: Mukanya Kenapa Gak Disorot?
- Awas Bikin Enggak Sehat, Ini 4 Cara Membersihkan Toren Air dari Lumut
- LPKR Catat Kinerja Solid pada Kuartal Perama 2025, Segmen Real Estat Tumbuh 39%
- Chery Exeed Exlantix, Sedan Listrik Berbanderol Rp430 Juta dengan Daya Tempih 710 Km
- LPS Travel Fair 2024 Digelar di 4 Kota, Tawarkan Destinasi Gaya Gen Z
- Mengenal Delirium, Kondisi Mental yang Diangkat dalam 'Light Shop'
- Jadi Pengangguran Setelah Disanksi Pemprov DKI, Karyawan Minta Pelabuhan PT KCN Kembali Dibuka
- 2025美国艺术设计学院排名
- Sambil Lesehan Temui Massa KOPAJA, Anies Klaim Pencabutan Pergub Penggusuran Terpentok Birokrasi
- 8 Anak di Jakarta Barat Idap Gagal Ginjal Akut, Keluhannya Tidak Bisa Buang Air Kecil
- Syahrul Yasin Limpo Akan Diperiksa Polri Atas Kasus Dugaan Pemerasan oleh Firli Bahuri Hari Ini
- Partai Buruh Dalami Fakta Pelanggaran Ham Berat, Fokus 3 Kasus Utama
- Kartel Bunga di Fintech Diusut KPPU, OJK Buka Suara!