Daun kelormemang kaya manfaat, terutama untuk kesehatan. Tapi, ternyata ada kelompok orang yang tidak boleh mengonsumsi daun kelor. Siapa saja?

Daun kelor dikenal kaya akan nutrisi dan manfaat kesehatan. Di antaranya ada kandungan vitamin C, vitamin A, serta asam amino yang dapat membantu meningkatkan sistem imun tubuh.

Melansir WebMD, kelor merupakan tanaman asli India dan tumbuh di negara lain, termasuk Indonesia. Kelor juga jadi salah satu sumber makanan penting di beberapa bagian dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut beberapa orang yang sebaiknya tidak mengonsumsi daun kelor.

1. Ibu hamil

Daun kelor dianggap aman dikonsumsi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan. Namun, bagian lain dari tanaman kelor, seperti akar, kulit batang, dan bunga, sangat berisiko karena mengandung senyawa yang dapat memicu kontraksi rahim.

Melansir Medical News Today, pada masa kehamilan awal, sebaiknya hindari konsumsi daun kelor. Sebab, pada pengobatan tradisional, akar dan kulit batang kelor bahkan digunakan untuk memicu keguguran.

2. Penderita hipotiroidisme

Bagi individu dengan hipotiroidisme atau kekurangan hormon tiroid, daun kelor dapat memperburuk kondisi ini. Daun kelor mengandung senyawa tertentu yang dapat memengaruhi fungsi kelenjar tiroid dan memperburuk gejala hipotiroidisme.

3. Pengguna obat diabetes

Ilustrasi. Pengguna obat diabetes, salah satu kelompok yang tidak boleh mengonsumsi daun kelor. (iStockphoto/tolgart)

Daun kelor memiliki sifat menurunkan kadar gula darah. Bagi penderita diabetes yang sedang menggunakan obat antidiabetes, konsumsi daun kelor dapat menyebabkan kadar gula darah turun terlalu rendah (hipoglikemia).

4. Pengguna obat hipertensi

Daun kelor juga dikenal dapat membantu menurunkan tekanan darah. Namun, jika dikonsumsi bersamaan dengan obat penurun tekanan darah, maka konsumsi daun kelor bisa memicu hipotensi atau tekanan darah turun terlalu rendah.

Demikian beberapa kelompok orang yang sebaiknya tidak mengonsumsi daun kelor. Semoga bermanfaat.

• ·Apotek Jadi Garda Terdepan Kesehatan, Bukan Sekedar Tempat Jual Obat
• ·Harga Minyak Naik, Pasar Bersiap Hadapi Keputusan OPEC
• ·Kabid Propam Polda Kaltara Dicopot Buntut Kasus Ilegal Logging dan Hilangnya Barbuk BBM Ilegal
• ·Jalan Kaki 250 Ribu Langkah Seminggu, Apa yang Terjadi pada Tubuh?
• ·Ternyata Situs KPU Dapat Ratusan Juta Serangan Saat Pemilu 2024
• ·Shalat Id, Sandiaga Tiba Bersamaan Wiranto di Istiqlal
• ·Jokowi Bocorkan Kriteria Menpora Baru: Salah Satunya Muda
• ·FOTO: Warga Afghanistan: 'Tanpa Roti Rasanya Tidak Makan Apa
• ·Anies Baswedan Ngaku Tidur Nyenyak Jelang Nyoblos: Perasaan Penuh Semangat!
• ·Pemandian Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Situs Kuno Pompeii
• ·Kabid Propam Polda Kaltara Dicopot Buntut Kasus Ilegal Logging dan Hilangnya Barbuk BBM Ilegal
• ·Polri: 3 Korban Penusukan Teroris Asal Uzbekistan Masih Dirawat di ICU
• ·Ini Minyak yang Aman untuk Penderita Batu Empedu
• ·Enggan Jelaskan Detail Laporannya ke Keponakan, Wamenkumham: Materi Penyidikan Bersifat Rahasia
• ·Anggota DPR RI Minta KY Periksa Hakim PN Jakpus : Kalau Perlu 'Non Palu' kan
• ·Tak Ada Penundaan Pemilu 2024, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Kabulkan Permohonan Banding KPU RI