Semua Bandara di Korsel Akan Pasang Radar Burung Usai Tragedi Jeju Air
Semua bandara di Korea Selatan (Korsel) telah diperintahkan untuk memasang kamera deteksi burung dan radar pencitraan termal setelah kecelakaan yang menimpa pesawat Jeju Air pada bulan Desember 2024.
Pada 29 Desember lalu, 179 orang tewas dalam insiden penerbangan paling mematikan di Korea Selatan ketika sebuah pesawat tergelincir dari landasan pacu di Bandara Internasional Muan dan menabrak pagar pembatas beton.
Investigasi awal yang dirilis bulan lalu mengonfirmasi bahwa tabrakan burung berperan dalam kecelakaan fatal tersebut, dengan bulu dan noda darah dari Baikal teal, spesies bebek migrasi, ditemukan di kedua mesin Boeing 737-800.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Radar ini akan mendeteksi dan menyampaikan ukuran dan arah burung kepada pengendali lalu lintas udara dan pilot.
Saat kejadian, pilot penerbangan Jeju Air telah disarankan oleh menara kontrol untuk berhati-hati terhadap "aktivitas burung" sesaat sebelum melaporkan bahwa pesawat telah menabrak burung dan menyatakan sinyal mayday pada pukul 8.59 pagi waktu setempat.
Saat ini, hanya empat bandara Korea Selatan - Incheon, Gimpo, Gimhae, dan Pulau Jeju - yang memiliki kamera pencitraan termal. Mulai Maret 2025, kamera akan mulai dipasang di semua 15 bandara domestik.
Kamera dan radar diharapkan akan diluncurkan di bandara pada tahun 2026, dengan perangkat sonik seluler juga diperkenalkan di pusat penerbangan untuk membantu menangani burung berukuran sedang dan besar.
Seperti dilansir Independent, MOLIT mengumumkan langkah-langkah untuk meningkatkan keselamatan bandara di Korea Selatan pada tanggal 5 Februari lalu.
Ini termasuk menetapkan langkah-langkah perbaikan untuk pencegahan tabrakan dengan burung menyusul penyelidikan terhadap fasilitas yang menarik burung di sekitar bandara, seperti fasilitas pembuangan limbah makanan, antara tanggal 20 dan 23 Januari 2025.
Penyebab pasti jatuhnya pesawat Jeju Air dengan rute penerbangan dari Bangkok ke Korea Selatan itu sendiri masih dalam penyelidikan.
(wiw)(责任编辑:时尚)
- Wabah Flu, Pelancong Penyakit Kronis Disarankan Tunda ke China
- Ini Cara Membedakan Gatal Biasa dan Gatal Akibat Diabetes
- Update COVID
- Insiden Penembakan Pesawat PT Asian One Air di Papua, Kemenhub Pastikan Semua Penumpang Selamat
- Bob Hasan Yakin MK Tidak Akan Kabulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup
- PDIP Keberatan Ambang Batas Parlemen 4 Persen Dihapus, Komarudin: Itu Wewenang Pembuat UU Bukan MK!
- Bintang KPop & Drakor Kini Punya Gerbang Khusus di Bandara Incheon
- Heboh Anggur Shine Muscat, Ini Cara Menghilangkan Pestisida pada Buah
- Studi: Tarif Hotel Kian Mahal, Orang RI Jarang Batalkan Reservasi
- Soroti Kasus Nurhayati, Mahfud MD Pastikan Segera Cabut Status Tersangka
- Viral Pria Ngaku Polisi Geber Motor hingga Keluarkan Pistol ke Pemuda di Gading Serpong
- Ya Ampun... Pelapor Arteria Dahlan Soal 'Bahasa Sunda' Dipanggil? Ini Penjelasan Polisi
- Korea Utara Buka Pintu Lagi untuk Turis Asing Mulai Pekan Ini
- Aksi Tegas Benny Rhamdani Tolak Radikalisme Diapresiasi JAMMI
- Kapan Jadwal Cuti Bersama Idul Adha 2023? Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini
- PPP Ingin Ambang Batas Parlemen Dikembalikan 2,5%, Representasi Suara Rakyat Lebih Besar
- TKN Fanta Rayakan Kemenangan Prabowo
- Berbagi di Bulan Ramadan, Front Pemuda Muslim Maluku Bukber Bareng Masyarakat Marjinal
- Jokowi Tetapkan 8 Kategori Penerima THR 2023, ASN Terima Lebih Besar dari Gaji Pokok!
- Berbagi di Bulan Ramadan, Front Pemuda Muslim Maluku Bukber Bareng Masyarakat Marjinal