Tagar #KaburAjaDulu Menggema, Istana: Kalau Gak Punya Skill, Jangan Nekat ke Luar Negeri!
JAKARTA,quickq最新官方 DISWAY.ID- Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi buka suara soal tren #kaburajadulu di media sosial.
Ia mengatakan pemerintah melarang masyarakat yang ingin merantau. Namun, dia mengingatkan bagi yang ingin merantau ke luar negeri diharuskan memiliki skill.
BACA JUGA:Ramai Tagar #KaburAjaDulu Bikin Anak Muda Nekat ke Luar Negeri, Menteri BP2MI: Momentum untuk Berbenah
BACA JUGA:Cicilan Terendah KUR BRI 2025 Plafon Rp500 Juta, Cek Tabel Angsuran dan Cara Pengajuan
"Kalau mau merantau itu bagus lho. Kalau kau merantau. Tapi kalau mau merantau ke luar negeri ingat, harus punya skill. Karena kalau gak punya skill nanti ga bisa punya pekerjaan baik di luar negeri," kata Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2025.
Selain itu, kata Hasan, masyarakat yang ingin merantau juga harus menaati prosedur agar tak menjadi pendatang haram.
"Kedua harus taat prosedur. Supaya ga jadi pendatang haram. Kalau orang mau merantau ga boleh dilarang," tegasnya.
BACA JUGA:Viral BMW Berpelat N 3 NEN Berkeliaran di Jalan Kota Malang, Raisa Kena Tilang Polisi!
BACA JUGA:Kabur Aja Dulu Bikin Geger, Menaker Yassierli Ingatkan Tetap Kembali ke Indonesia
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menanggapi adanya tagar #kaburajadulu untuk meninggalkan Indonesia.
Ia mengatakan tagar tersebut dibuat netizen karena melihat adanya peluang bekerja di luar negeri.
"Tanggapannya, ya itu apa ya ini kan netizen terkait dengan kabur aja, memang di satu sisi saya lihat kesempatan kerja di luar memang ada ya," kata Yassierli di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2025.
Lebih lanjut, ia menilai adanya tagar tersebut bukan karena ingin kabur dari Indonesia sebenarnya. Namun, untuk meningkatkan skill.
BACA JUGA:Kuasa Hukum Bantah Kades Kohod Arsin Kabur Ke Luar Negeri Usai Kasus Pagar Laut Mencuat, Buktinya Udah Nongol Kan!
- 1
- 2
- »
(责任编辑:百科)
- Cara Bikin Mille Crepes ala Prancis, Enak dan Praktis
- Berkas Perkara Dikirim ke Jaksa Besok, Kuasa Hukum Hasto Meradang!
- Ahok Tiba di Kejagung Bawa Data Korupsi Pertamina: Saya Senang Bisa Bantu!
- Menkop Budi Arie: Koperasi Desa Merah Putih Tidak Akan Menggantikan Fungsi BUMDES
- Enggar: Ini Transisi Terbaik Sepanjang Sejarah Bangsa, Sinyal Baik untuk Pasar
- 16 Tanda Liver Bermasalah yang Perlu Diketahui
- Bhumi Mandala Festival Diharapkan Jadi Inspirasi Kembangkan Ekraf dan Budaya
- Ray Dalio Spesial Diundang Prabowo Bahas Danantara, Ini Peran Sang Konglomerat AS
- FOTO: Kudapan Mirip Piza dari Lebanon Jadi Nominasi Warisan UNESCO
- Fenomena Female Breadwinners di RI dan Beban Ganda Perempuan
- Konsumsi Masyarakat Meningkat Saat Ramadan, Ekonom Soroti Peran THR
- Berkas Perkara Dikirim ke Jaksa Besok, Kuasa Hukum Hasto Meradang!
- Singgung Polemik dengan Agung Laksono, JK Tegaskan Dualisme PMI Berakhir!
- Mayapada Healthcare Perdalam Kemitraan dengan Apollo Hospitals India
- FOTO: Sikke, Topi Penari Darwis Turki dan Simbol Kematian
- Mengukir Kenangan dari Atas Rel, Mudik dengan Kereta Panoramic
- Usia Berapa Bulan Bayi Boleh Naik Pesawat?
- Alarm Sahur, Langsung Bangun atau Pakai Metode Dua Alarm?
- Pilih Kursi Pesawat Garuda Indonesia Kena Biaya Tambahan Berlaku 26 Oktober 2024, Segini Besarannya
- Creamer Pada Kopi, Apakah Benar Berbahaya untuk Kesehatan?