Grab Klarifikasi Soal Potongan 20 Persen: Bukan dari Total Bayar, tapi dari Tarif Dasar
Menanggapi aksi demonstrasi besar-besaran oleh ribuan pengemudi ojek onlinebertajuk “Aksi 205” pada (20/5) yang mengecam pemotongan pendapatan oleh aplikator, pihak Grab Indonesia angkat bicara dan memberikan klarifikasi terkait potongan 20 persen yang selama ini dianggap memberatkan driver.
Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, menegaskan bahwa potongan 20 persen tidak dihitung dari total nominal yang dibayar penumpang, melainkan dari tarif dasar perjalanan. Menurut Neneng, hal ini seringkali disalah pahami oleh para mitra pengemudi.
“Driveritu seringkali ngitungnya 20% dari Rp14.200 (total tarif yang dibayar oleh costumer). Padahal harusnya 20% dari tarif dasar Rp13.000, jadi drivermembawa pulang Rp10.400 dan ini sesuai dengan Kepmenhub KP No. 1001 Tahun 2022. Jadi komisi 20% itu harus dihitung dari tarif dasar. Kadang-kadang ada teman-teman juga yang beli asuransi 'kan. Ada tambahan di sini misalnya asuransi Rp1.000 jadi Rp15.200. Ya 20%-nya yang gak dari situ juga kan, nah ini sih yang perlu diterangkan gitu ya,” jelas Neneng dalam Diskusi Terbatas & Jamuan Makan Malam Bersama Manajemen Grab Indonesia dan OVO, Jumat (13/6).
Baca Juga: Minim Pengaruh, Masuknya Danantara ke Merger GoTo-Grab Dinilai Tak Efektif dan Berisiko
Neneng juga menegaskan bahwa potongan 20 persen tersebut bukan hanya menjadi keuntungan perusahaan semata, tetapi digunakan untuk berbagai program proteksi dan kesejahteraan mitra pengemudi.
“Sebagian dari komisi digunakan untuk asuransi keselamatan. Jika terjadi kecelakaan pada pengemudi maupun penumpang, Grab yang menanggung. Sampai saat ini, lebih dari 20.000 penumpang sudah menerima manfaat asuransi dengan total nilai pertanggungan mencapai Rp100 miliar, bahkan hingga Rp50 juta per orang,” ujar Neneng.
Selain asuransi, potongan tersebut juga mendanai berbagai program dukungan mitra, mulai dari perbaikan motor, voucherkuota dan bensin, vaksin influenza gratis, hingga modal usaha serta kegiatan sosial seperti program sunat anak bagi keluarga mitra.
Di sisi lain, dalam merespons isu keselamatan dan kenyamanan di lapangan, 20% itu juga digunakan Grab untuk terus mengembangkan fitur berbasis teknologi. Fitur chatkini telah dilengkapi dengan sensor kata otomatis berbasis AI untuk mendeteksi potensi pelanggaran atau kekerasan verbal. Selain itu, Audio Protect juga diterapkan guna merekam percakapan selama perjalanan untuk menangani potensi perselisihan atau laporan pelecehan.
Baca Juga: Perjalanan Sukses Anthony Tan Membangun Grab dan Merevolusi Transportasi di Asia
“Kami juga punya fitur trip monitoringuntuk memastikan keamanan perjalanan bagi drivermaupun penumpang,” tambah Neneng.
Menanggapi demonstrasi dan tudingan pelanggaran terhadap Kepmenhub KP No. 1001 Tahun 2022 yang membatasi potongan aplikasi maksimal 20 persen, Neneng menyebut bahwa pihak Grab telah melakukan diskusi terbuka dengan Kementerian Perhubungan bersama penyedia jasa ojek onlinelainnya.
“Menteri Perhubungan sudah mengundang penyedia layanan ojek online, kita menjelaskan kenapa 20%. Kita terus berusaha berdiskusi dengan pemerintah,” jelasnya.
-
Gandeng UMKM Lokal, Perusahaan Kesehatan Taiwan Visgeneer Siap Masuk IndonesiaKetum PA 212 Batal Diperiksa, Kuasa Hukum: Ustad Ma'arif SakitSusi Pudjiastuti Heran Kapten Susi Air Disandera KKB di Rute Perintis dan AmanLebaran Sebentar Lagi, Corona Belum Juga Pergi...Jokowi Ungkap Pambahasan di Pertemuan dengan Prabowo dan ZulhasKelompok Pria Dominasi Kasus HIV di Indonesia, Capai 64 Persen20 Tempat Paling Menenangkan di Bumi, Bisa Liburan Sambil BersantaiMengulik soal Kanker Prostat, Bahaya yang Kerap Tak DisadariPerawat RI Bersaing di Kancah Global, Penting Punya Sertifikasi Keahlian dan Kemampuan Bahasa20 Tempat Paling Menenangkan di Bumi, Bisa Liburan Sambil Bersantai
下一篇:Anies Baswedan Janji Revisi UU KPK Jika Terpilih Jadi Presiden RI
- ·Jasa Raharja Bakal Santuni Seluruh Korban Tabrakan Kereta di Cicalengka
- ·Kunjungi Monkey Forest Ubud Bali, 2 Turis Asing Tewas Tertimpa Pohon
- ·Kasus Hoax Sarumpaet Segera Disidangkan, Berapa Personel Polisi yang Akan Diturunkan?
- ·DPRD DKI Ingatkan Anies: APBD Harus Prioritas ke...
- ·Rombongan Pejuang PPP Sambangi Kertanegara, Sampaikan Komitmen Menangkan Prabowo
- ·Polisi Ringkus Enam Orang Pengedar Narkoba Jenis Pil Koplo
- ·Lebaran Sebentar Lagi, Corona Belum Juga Pergi...
- ·Perayaan 70 Tahun, Disneyland Tebar Diskon hingga Rilis Atraksi Baru
- ·Diperiksa 13 Jam, SYL Dikonfrontir Bersama 7 Saksi Lainnya
- ·Jangan Katakan 5 Hal Ini pada Anak Jika Ingin Mereka Sukses
- ·Chef Devina Beri Ide Menu Makan Gratis Rp10 Ribu: 2 Telur dan Susu UHT
- ·Serah Terima Jabatan, Mas Dhito Kembali Pimpin Kediri
- ·Jokowi: Pengganti Firli Bahuri Masih Dalam Proses
- ·Ahmad Dhani: Saya Ngga Boleh Bicara, Mungkin Saya Berbahaya
- ·Benarkah Hujan Bikin Mood Turun?
- ·Jangan Takut Tubuh Melar, 5 Camilan Malam Ini Bantu Berat Badan Turun
- ·Pertamina Bidik Produksi 2,6 Juta Ton LPG Untuk Kurangi Impor
- ·Susi Minta Maaf Penerbangan Papua Terganggu Buntut Pilot Disandera KKB
- ·Susi Pudjiastuti Heran Kapten Susi Air Disandera KKB di Rute Perintis dan Aman
- ·Jangan Katakan 5 Hal Ini pada Anak Jika Ingin Mereka Sukses
- ·Wujudkan Usaha Berdaya Saing Lewat Kolaborasi di DSC Season 16
- ·Fenomena Luigi Mangione, Mengapa Orang Simpati pada Pelaku Pembunuhan?
- ·Empat Terdakwa Pembunuhan Brigadir Yosua Ajukan Banding
- ·Alasan Rekonstruksi Kasus Bripda HS Pakai Mobil Berbeda
- ·KAI Catat Penumpang Kereta Api Naik 42 Persen di Libur Natal 2023
- ·Awas, Ini 5 Bahaya 'Mager' buat Tubuh Selain Masalah Jantung
- ·Pendukung Prabowo Mulai Padati MRT Dukuh Atas Menuju GBK
- ·Serah Terima Jabatan, Mas Dhito Kembali Pimpin Kediri
- ·Banyak Manfaat, Buah Salak Bagus untuk Penyakit Apa Saja?
- ·Terminal Pulo Gebang Tak Dipakai Buat Mudik, Akhirnya Difungsikan untuk Ini...
- ·Elon Musk: Kami Sangat Paranoid
- ·DPRD DKI Ingatkan Anies: APBD Harus Prioritas ke...
- ·Lebaran Sebentar Lagi, Corona Belum Juga Pergi...
- ·Tanda Sifilis pada Bayi: Penyebab, Gejala, dan Penanganan
- ·Elon Musk: Kami Sangat Paranoid
- ·Mahfud MD Temui Pimpinan KPK, Kenapa ya?