Wow! Ini Daftar 6 Kasus yang Diduga Jadi Dalang Penyerangan Novel Baswedan
Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) menarik kesimpulan bahwa kasus penyerangan air keras terhadap mantan penyidik KPK, Novel Baswedan, dilatarbelakangi oleh dendam.
“Sekurang-kurangnya enam kasus high profile yang ditangani oleh korban. TPF meyakini kasus-kasus itu berpotensi menimbulkan serangan balik atau balas dendam karena adanya dugaan penggunaan kewenangan secara berlebihan,” kata anggota TPF, Nur Kholis, Rabu (17/7/2019).
Baca Juga: TGPF Bongkar Latar Belakang Penyerangan terhadap Novel Baswedan
Ia menambahkan, kasus-kasus yang dimaksud meliputi kasus korupsi proyek e-KTP; kasus suap sengketa pilkada yang melibatkan eks Ketua MK, Akil Mochtar; kasus suap panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang melibatkan eks Sekretaris MA, Nurhadi Abdurrachman; kasus korupsi proyek Wisma Atlet; kasus suap perizinan yang melibatkan Bupati Buol, Amran Batalipu; dan kasus pencurian sarang burung walet di Bengkulu.
Kendati begitu, TGPF belum dapat memastikan apakah penyeldikan lima kasus suap dan korupsi yang ditangani KPK tersebut langsung di bawah pimpinan Novel Baswedan atau tidak.
Baca Juga: Temuan Kasus Novel Diungkap, Begini Rekomendasi TGPF Buat Tito Karnavian
"Kasus yang tidak dalam penanganan KPK tapi memiliki potensi yaitu kasus penanganan pencurian sarang burung walet di Bengkulu," sambung Kholis.
Beranjak dari dugaan tersbut, TGPF merekomendasikan kepolisian untuk membentuk tim teknis guan menemukan tersangka yang menyiramkan air keras ke wajah Novel Baswedan.
"Kami menduga orang-orang yang dimaksud bisa saja melakukan sendiri, tapi sebagaimana di awal, menyuruh orang lain," lanjutnya.
-
KPK Geledah Ruangan Bupati Ini...esmod服装设计申请要求解读!FOTO: Asyik Piknik di Kebun Binatang Ragunan Kala Libur PanjangKebocoran Putusan MK Terkait Sistem Pemilu Diselidiki Bareskrim, Denny Indrayana Segera Dipanggil?英国布鲁内尔大学怎么样?多摩美术大学排名怎么样?Ganjar Ungkap Rencana Politik, Gunakan 'Nano Strategi'PDIP Buka Peluang Kandidat Cawapres Ganjar Pranowo Adalah Seorang Perempuan, Puan Maharani?FOTO: Tradisi Bubur untuk Menu Berbuka Puasa RamadhanWajib Catat, 9 Manfaat Bawang Merah Mentah untuk Kesehatan
- ·Mendadak Waspada Nih, 66% Kasus Covid
- ·安特卫普皇家艺术学院珠宝设计申请解析
- ·南加州建筑学院排名具体情况如何?
- ·PLN IP Resmikan PLTS Terapung Muara Nusa Dua, Segini Kapasitasnya
- ·Cara Cek Nama Kamu Terima Saldo Dana BLT BBM 2025, Pastikan Pakai NIK KTP
- ·美国哥伦布艺术与设计学院排名详情
- ·Cukup Pakai Bahan Dapur, Ini 3 Cara Ampuh Mengusir Tokek dari Rumah
- ·PDIP Buka Peluang Kandidat Cawapres Ganjar Pranowo Adalah Seorang Perempuan, Puan Maharani?
- ·意大利建筑学院排名靠前的五所院校
- ·PDIP Buka Suara Soal Pernyataan Denny Indrayana, 'Jangan
- ·Ekspor Furnitur ke AS Perkuat Posisi RI di Pasar Global
- ·英国爱丁堡艺术学院申请条件解读!
- ·如何做好建筑设计出国留学作品集?(英美作品集要求盘点)
- ·Dirjen Imigrasi Akan Cegah Kasus TPPO di Perbatasan
- ·Kebocoran Putusan MK Terkait Sistem Pemilu Diselidiki Bareskrim, Denny Indrayana Segera Dipanggil?
- ·Ekspor Furnitur ke AS Perkuat Posisi RI di Pasar Global
- ·Puan Minta Pemerintah Jelaskan ke DPR Soal Rencana Evakuasi Warga Palestina ke RI
- ·纯艺术专业作品集该怎么做?
- ·美国哥伦布艺术与设计学院排名详情
- ·艺术留学应该如何选择国家?
- ·Mahendra Minta Industri Asuransi Jangan Hanya Besar, Tapi Harus Dipercaya
- ·平面设计出国留学需要准备什么?
- ·Wejangan Megawati ke Ganjar: Awas Lho ya Kalau Pikiranmu Kontinen, Lebih Baik Berhenti!
- ·Mahfud MD: MK Belum Berikan Putusan Resmi Terkait Sistem Proporsional Pemilu 2024
- ·Gagal SNBP 2025? Ini 8 Daftar Seleksi Masuk PTN Lainnya yang Masih Dibuka, Camaba Gak Perlu Cemas
- ·Hanya Ditunda, Syaiful Mujab Tegaskan Tidak Ada Jemaah Haji yang Keberangkatan Dibatalkan
- ·PeduliLindungi Disusupi Judi Online, Dari Penanganan Pandemi ke Ancaman Digital
- ·Wajib Catat, 9 Manfaat Bawang Merah Mentah untuk Kesehatan
- ·景观设计热门留学院校有哪些?
- ·esmod服装设计申请要求解读!
- ·意大利米兰理工大学建筑专业介绍
- ·12 Unit Pesawat Tempur Mirage 2000
- ·Partai Buruh Desak Pemerintah Cabut UU Ciptaker
- ·Cukup Pakai Bahan Dapur, Ini 3 Cara Ampuh Mengusir Tokek dari Rumah
- ·Prabowo Optimis Timnas Indonesia Bisa Lolos Piala Dunia 2026, Taklukkan Bahrain 1
- ·PDIP Buka Suara Soal Pernyataan Denny Indrayana, 'Jangan