Tingkatkan Daya Saing, Kemenperin Gelar CBI untuk Industri Kreatif dan Kriya
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melakukan pendampingan bagi pelaku industri kreatif di bidang fesyen dan kriya melalui Creative Business Incubator (CBI).
Program pendampingan bisnis tersebut merupakan upaya Kemenperin mencetak wirausaha baru di berbagai daerah untuk menjadi pelaku industri yang adaptif, bahkan juga mendorong mereka dapat berkembang dan naik kelas.
Baca Juga: Kemenperin Ungkap Pentingnya PBA untuk Penguatan Industri Nasional
Tahun ini, Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) melalui Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya (BPIFK) yang menjalin kerja sama dengan praktisi dan akademisi di bidang kewirausahaan dan bisnis, telah melaksanakan Program CBI 2025 untuk mengembangkan wirausaha muda di sektor industri kreatif fesyen dan kriya. Program coaching ini merupakan tahap pendampingan kedua setelah pendampingan klasikal inkubator bisnis yang digelar tahun lalu.
“Penelitian menunjukkan bahwa bisnis akan lebih bertahan dan berkembang jika mendapatkan pendampingan dari mentor. Melalui coaching CBI ini, sebanyak 10 IKM terpilih akan didampingi seorang mentor yang akan membantu menjawab permasalahan yang dialami dalam pengembangan bisnisnya sehingga mampu naik kelas,” kata Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Kamis (22/5).
Berdasarkan riset yang dilakukan Universitas Ciputra, menunjukkan bahwa sebanyak 74,03 persen bisnis akan bertahan dan berkembang setelah didampingi oleh mentor. Pendampingan yang tepat, menurut riset tersebut, dapat mempercepat pertumbuhan, mengurangi risiko kegagalan, dan mendorong terciptanya bisnis yang lebih berkelanjutan.
Oleh sebab itu, menurut Reni, kerja sama pendampingan di bidang kewirausahaan ini menjadi program penting demi meningkatkan kemampuan dan daya saing pelaku bisnis. Apalagi, dari tahun ke tahun, Program Coaching CBI telah berhasil membantu para alumninya dalam mengatasi permasalahan dan mengembangkan bisnis.
Reni menambahkan, sinergitas dan kolaborasi dalam pendampingan bisnis bagi pelaku industri atau wirausaha muda juga diharapkan dapat memperkuat kontribusi industri manufaktur nasional. Badan Pusat Statistik menyebutkan, sektor industri pengolahan nonmigas di Indonesia tumbuh sebesar 4,31 persen pada triwulan I Tahun 2025.
Sementara itu, kontribusi industri pengolahan nonmigas terhadap PDB juga mengalami peningkatan, yaitu mencapai 17,50 persen pada triwulan tersebut.
“Program coaching adalah implementasi dari rencana pengembangan bisnis yang disusun pada tahap kelas klasikal (tahun pertama program CBI). Program Coaching 2025 akan dilaksanakan selama kurang lebih lima bulan, dengan target pendampingan yang terstruktur,” jelas Reni.
Adapun 10 peserta terpilih dalam Coaching CBI 2025, yaitu Delova Wardro, Hanabira, CV. Amod Bali, Wira’s Silver Bali, PT Karya Rappo Indonesia, Kalasiris, JB Etnnic, Astraea Leather Craft, dan Ulur Wiji.
“Harapannya mereka dapat mengikuti jejak sukses para alumni CBI yang berhasil meningkatkan kapasitas produksi, meningkatkan omzet dan naik kelas dari skala mikro ke kecil atau dari skala kecil ke skala menengah,” papar Reni.
Hal tersebut juga didorong oleh peningkatan pendampingan kewirausahaan yang akan mendongkrak inovasi dan kreativitas dalam rangka menciptakan lapangan kerja sehingga tercapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Rasio kewirausahaan
Laporan Global Entrepreneurship Monitor (GEM) 2023 menyebutkan, rasio kewirausahaan Indonesia adalah 21,6 persen atau lebih tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand (17,8%), Malaysia (13,4%) dan Vietnam (15,2%). Namun, laporan tersebut juga mencatatkan bahwa tingginya nilai ini tidak diikuti dengan nilai tambah dan produktivitas yang tinggi.
“Untuk itu, menjadi tantangan bagi kita semua, khususnya pemerintah, akademisi dan sektor swasta, untuk bersinergi guna menciptakan ekosistem kewirausahaan yang lebih baik agar bisa membawa para wirausaha muda naik kelas, sehingga produk lebih bernilai tambah, omset meningkat dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja,” tegas Dirjen IKMA.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
-
美国景观读研留学有哪些要求?7 Makanan Ini Dijamin Bikin Otak Kian TajamAHY Jadi Ketum Lagi, Ini Susunan Baru Pengurus Partai DemokratAda Dahlan Iskan hingga Mantan Ketua KPK Masuk Calon Anggota Dewan Pers, Simak SelengkapnyaTanggapi Spekulasi Gulung Pabrik, Ini Jawaban Resmi Nissan Motor CorporationDirjen Pajak Resmi Terbitkan Aturan PPh Karyawan, Simak Syarat dan KetentuannyaTETAP CAIR! Saldo Dana Rp 600 Ribu Ngalir ke Rekening Lansia, Disabilitas Juga Dapat Rezeki RamadanWaduh, 5 Kepala Daerah 'Tumbang' Saat Retret di Akmil Magelang: Ada yang Kelelahan dan Dirawat InapDana Digunakan untuk Beli Tanah Saat Sritex Sedang Berdarah, Ini Sebab Bos Sritex Diciduk KejagungTETAP CAIR! Saldo Dana Rp 600 Ribu Ngalir ke Rekening Lansia, Disabilitas Juga Dapat Rezeki Ramadan
下一篇:Tarif Trump Picu Kekhawatiran PHK, Asosiasi Tekstil Minta Perlindungan
- ·Siap Gabung dengan Mandala, Adira Finance (ADMF) Bidik Dominasi Pasar Otomotif di Indonesia Timur
- ·Waduh, 5 Kepala Daerah 'Tumbang' Saat Retret di Akmil Magelang: Ada yang Kelelahan dan Dirawat Inap
- ·30 Ucapan Isra Miraj 2025 Singkat dan Penuh Makna, Cocok Jadi Caption Instagram
- ·Awal Ramadan Berpotensi Berbeda, Menag Beri Tenggapan
- ·Islam dan Budaya Jawa Dalam Semangkuk Kolak
- ·Ketahuan Banting Koper
- ·Paramount Land Hadirkan Matera Signature, Hunian Mewah di Gading Serpong
- ·Jarang yang Tahu, Ini 7 Manfaat Menakjubkan Kolang
- ·艾米丽卡尔艺术与设计大学申请介绍
- ·Ketika Sultan Turun Tangan, Hyundai Bangun Pabrik Otomotif Pertama di Timur Tengah
- ·Waspada, Makanan dan Minuman Ini Bisa Bikin Dehidrasi Saat Puasa
- ·AHY Jadi Ketum Lagi, Ini Susunan Baru Pengurus Partai Demokrat
- ·Cover 82 Juta Jiwa, AAUI Ungkap Masih Tunggu Kejelasan Pemerintah Soal Asuransi Program MBG
- ·Klinik Pertamina IHC Gelar Donor Darah dan Health Talk, Meriahkan Bulan K3 Nasional 2025
- ·Ciptakan Kualitas Udara Lebih Baik, BAF Donasikan Bibit Mangrove ke
- ·Beri Pesan Seluruh Instansi di Harlah ke
- ·Kolak dan Kebiasaan Masyarakat Jawa Konsumsi Makanan Manis
- ·Mitos atau Fakta: Menstruasi Bisa Sinkron Saat Tinggal Bersama?
- ·Paramount Land Hadirkan Matera Signature, Hunian Mewah di Gading Serpong
- ·Makin Banyak Kosmetik Ilegal Beredar Online, BPOM Beri Peringatan Influencer
- ·Wow! Prabowo Akui Banyak Pemimpin Dunia Ingin Belajar Program MBG dari Indonesia
- ·Mendagri Bakal Ungkap Pemda Mampu Tak Mau Bantu Sekolah Swasta
- ·Jarang yang Tahu, Ini 7 Manfaat Menakjubkan Kolang
- ·Bocoran Jadwal Pendaftaran PPG Prajabatan 2025, Calon Guru Simak Informasinya!
- ·Tanggapi Spekulasi Gulung Pabrik, Ini Jawaban Resmi Nissan Motor Corporation
- ·Klinik Pertamina IHC Gelar Donor Darah dan Health Talk, Meriahkan Bulan K3 Nasional 2025
- ·Gila! Maya Kusmaya Setujui Pengoplosan BBM di Kasus Korupsi Pertamina, Ternyata Lulusan Norway Lho!
- ·Nissan Lakukan Efesiensi Besar
- ·Apa Boleh Penumpang Bawa Makanan Sendiri Saat Naik Pesawat?
- ·Kelingking Beach dan Melasti Masuk Pantai Terbaik se
- ·Terkait Fasilitas Kredit ke Sritex, Begini Sikap Bank DKI Atas Penyidikan Kejagung
- ·MA Tangani 31 Ribu Perkara Sepanjang 2024, Meningkat 13,18% Dibandingkan 2023
- ·MA Tangani 31 Ribu Perkara Sepanjang 2024, Meningkat 13,18% Dibandingkan 2023
- ·OJK Gandeng AO PNM dalam Program SICANTIKS untuk Perkuat Literasi Keuangan Syariah
- ·Anies: Jangan Keluar Rumah Bila Tidak Terpaksa!
- ·2 Orang Tewas dan 6 Hilang Terseret Banjir Bandang di Kabupaten Bima