Disorot BEI Soal Volatilitas Transaksi, Emiten Sawit PTPS Buka Suara
Emiten perkebunan sawit, PT Pulau Subur Tbk (PTPS) menanggapi permintaan Bursa Efek Indonesia (BEI) sehubungan dengan volatilitas transaksi efek. Mengutip Stockbit, saham PTPS pada sesi pertama perdagangan Senin (19/5) tampak stagnan di level Rp88. Dalam sepekan, sahamnya melesat 11,39% dan meroket 22,22% sepanjang sebulan terakhir.
Sekretaris Perusahaan PTPS, Liawan Kristianto, menyatakan bahwa Perseroan tidak mengetahui informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal sebagaimana diatur dalam POJK No. 31/POJK.04/2015 Tentang Keterbukaan Informasi Atau Fakta Material Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik.
"Perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perseroan atau keputusan investasi pemodal sebagaimana diatur dalam Peraturan No. I-E: Kewajiban Penyampaian Informasi ketentuan butir III.2.1. dan IV.2.1. Lampiran Keputusan Direksi PT BEI Kep-00015/BEI/01-2021," ujarnya, dikutip dari keterbukaan informasi, Senin (19/5).
Baca Juga: Imbas Harga Merosot Tajam, BEI Awasi Pergerakan Saham KBLV dan DKHH
Perseroan juga tidak memiliki informasi atau kejadian penting lainnya yang dapat mempengaruhi harga saham Perseroan serta kelangsungan hidup Perseroan yang belum diungkapkan kepada publik.
Selain itu, Perseroan tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu sebagaimana diatur dalam POJK No. 11/POJK.04/2017 Tentang Laporan Kepemilikan atau Setiap Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka.
Soal rencana aksi korporasi, Liawan menyebut bahwa Perseroan sedang berencana untuk melakukan tindakan korporasi berupa pembagian dividen sesuai Keputusan RUPS tanggal 16 Mei 2025.
Baca Juga: Saham Emiten Gerai Furniture LFLO Kena Suspensi BEI, Ini Alasannya!
Namun, mengenai rencana pemegang saham utama, mereka sampai saat ini belum memiliki rencana apapun terkait kepemilikan sahamnya di Perseroan.
"Corporate Secretarysebelumnya telah menanyakan terlebih dahulu mengenai rencana kepemilikan saham dari Pemegang Saham Utama pada Perseroan, yang mana untuk saat ini pemegang saham utama belum memiliki rencana apapun terkait kepemilikan sahamnya," tutup Liawan.
(责任编辑:热点)
- Mengapa Bengkel Daihatsu Unggul dalam Layanan Perawatan Mobil Anda
- 7 Minuman Ini Tingkatkan Mood dalam Sekejap, Kerja Jadi Semangat
- 5 Manfaat Menakjubkan Makan Nanas dan Efek Sampingnya
- Lebaran 2025 Diprediksi Penuh Tantangan, Pengamat Ungkap Faktor Penyebabnya
- Cacar Monyet di Jakarta Barat Tembus 10 Kasus; Sembuh Satu, Tambah Satu
- FOTO: Wisata Museum RA Kartini di Rembang
- Guru di Yahukimo Dibunuh KKB, Komisi X DPR RI Tuntut Pemerintah Tingkatkan Keamanan
- Minum Air Jahe Setiap Hari, Ini 5 Efeknya pada Tubuh
- Kebakaran Rumah Berlantai 2 Di Cilandak, Seorang Penghuni Tewas Terpanggang
- 30 Ucapan Jumat Agung 2025 Sarat Makna, Bahasa Indonesia dan Inggris
- P2G: Kasus Sanksi Disertasi Bahlil Memalukan, UI Kehilangan Independensinya
- Menko IPK Tekankan Pentingnya Sinergi Antar Negara di Forum Boao 2025
- Sedap! Bank Mandiri Perkuat Jaringan dan Layanan Digital untuk Solusi Transaksi Nasabah
- FOTO: Menikmati 'Tarian' Api Lava Gunung Kilauea di Hawaii
- Gugus Tugas Prabowo Sebut Menu Makan Siang Bergizi Gratis Setiap Daerah Berbeda, Tapi...
- Terkuak Fakta Terbaru Dugaan Kekerasan Seksual Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar
- Menkes Budi Gunadi: Saya Mau Ngejar 300 Ribu Per Hari
- Fenomena Langka, Wanita 21 Tahun Alami Keringat Darah
- Viral Pengemudi Ojol Vs Pemobil Baku Hantam Di Tanjung Duren, Polisi Turun Tangan
- Akhir Pekan, Harga Emas Antam Terpantau Betah di Level Rp1.871.000 per Gram