Singapura Rilis Program Biometrik, Masuk Bandara Changi Tanpa Paspor
Sejak Senin (5/8), pelancong yang tiba di Bandara Changi Singapura tidak perlu lagi menunjukkan paspor ketika mereka melewati bagian imigrasi. Penumpang pesawat di Bandara Changi dapat melewati bagian imigrasi hanya menggunakan biometrik wajah dan mata.
Sebagai bagian dari program uji coba, warga negara Singapura yang tiba di Terminal 3 Bandara Changi akan menggunakan jalur yang ditetapkan untuk program pemeriksaan tanpa paspor.
Setelah itu, mereka bisa memasuki Singapura memakai pemrosesan biometrik dan wajah. Namun, yang bisa menggunakan program ini masih terbatas yakni warga negara, penduduk tetap, dan pemegang izin tinggal jangka panjang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir CNBC, program imigrasi tanpa paspor ini membuat warga Singapura tidak butuh memperlihatkan paspor mereka untuk datang dan pergi di pos pemeriksaan jalur udara dan laut.
Sementara bagi warga negara asing yang memenuhi syarat untuk mengikuti program ini, hanya bisa dilakukan ketika meninggalkan Singapura. Menurut Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan Singapura, pelancong asing mesti mendaftarkan biometrikmata, wajah, dan sidik jari mereka di konter imigrasi secara manual.
Namun, untuk anak-anak di bawah usia enam tahun tidak dapat menggunakan izin biometrik, atau jalur otomatis sama sekali, untuk melewati imigrasi.
Pemeriksaan imigrasi tanpa paspor adalah bagian dari "Konsep Pemeriksaan Baru" Singapura yang diumumkan pada Mei 2024. Tujuan program ini tak lain demi memodernisasi dan mengotomatiskan layanan imigrasi di Singapura.
Target Imigrasi Singapura adalah pada 2026, sudah 95 persen pelancong yang dapat melewati jalur imigrasi biometrik alias tanpa paspor. Sisanya 5 persen yakni pelancong yang tidak memenuhi syarat, seperti anak kecil.
Kendati pemrosesan biometrik mendapat tentangan dari sebagian kalangan, ini merupakan upaya Singapura memperkuat keamanan perbatasannya sekaligus meningkatkan pengalaman pelancong. Menurut Imigrasi Singapura, pemrosesan biometrik diharapkan bisa mengurangi waktu tunggu imigrasi sampai 40 persen.
(wiw)(责任编辑:休闲)
- ·Catat, Ini 8 Sayuran untuk Mengecilkan Perut Buncit
- ·Cerita Turis Selandia Baru Kagumi Labuan Bajo, Deg
- ·Mau Balikan sama Mantan seperti JLo
- ·Megawati Singgung Netralitas TNI
- ·Wapres Yakin Pembangunan IKN Tak Terganggu Usai Kepala dan Wakil Otorita Mundur
- ·Mau Balikan sama Mantan seperti JLo
- ·VIDEO: BARK Air Layani Penerbangan Mewah buat Anabul, Mulai Rp96 Juta
- ·75 Tahun Bersahabat, Indonesia
- ·KPK Bakal Panggil Hasto Kristiyanto Terkait Kasus Harun Masiku Senin Depan
- ·Bukan Diurut, Ini 8 Cara Tepat Mengatasi Asam Urat yang Tinggi
- ·Kapuspen TNI Sebut Penyerangan Danramil Aradide Papua Oleh OPM Adalah Pelanggaran HAM Berat
- ·VIDEO: BARK Air Layani Penerbangan Mewah buat Anabul, Mulai Rp96 Juta
- ·Prabowo Protes Kadin Hanya Beri 2 Menit Bahas Ekonomi
- ·FOTO: Nenek 90 Tahun Pecahkan Rekor Lari Cepat
- ·Polri Minta Barter Chaowalit Thongduan dengan Fredy Pratama
- ·Tampil bak Putri di Cannes 2024, Raline Shah Pakai Gaun Desainer Lokal
- ·Polisi Gandeng PPATK Telusuri Aliran Dana Kasus Judi Daring
- ·2 Tersangka Talent Kelas Bintang Mangkir dari Panggilan Polda Metro Jaya
- ·Wapres Bersyukur Banyak Masyarakat Non Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal
- ·Sidang Etik Sambogate, Polri Bantah Mengulur