Kemenko Perekonomian Optimalkan Program untuk Dorong Ekonomi Daerah
Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian menggali berbagai potensi kebijakan yang dapat mendorong perekonomian daerah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%.
Hal tersebut dilakukan melalui Rapat Koordinasi Pembangunan Perekonomian Daerah yang melibatkan seluruh unsur kedeputian, yang dipimpin Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Haryo Limanseto pada Rabu (21/05/2025).
Baca Juga: KTT ke-46 Resmi Dibuka, Presiden Prabowo Ikuti Sesi Pleno di KLCC
“Tantangan yang terjadi di daerah-daerah ini hampir sama yaitu penyederhanaan birokrasi, meningkatkan competitiveness daerah, dan memberikan keamanan dan kenyamanan tentunya untuk investor dalam berinvestasi,” ungkap Sahli Haryo, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Senin (26/5).
Lebih lanjut, sejumlah masukan terkait berbagai sektor juga disampaikan oleh perwakilan kedeputian mulai dari mendorong produktivitas pariwisata daerah, perluasan digitalisasi daerah, meningkatkan manufaktur, mendorong pembangunan infrastruktur logistik untuk konektivitas di daerah, hingga pembangunan sumber daya manusia di setiap daerah untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja.
Selanjutnya, optimalisasi potensi pembangunan daerah tersebut juga dapat ditingkatkan melalui sejumlah kerja sama ekonomi sub-regional yang telah berlangsung seperti Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) dan Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA).
Kerja sama tersebut melibatkan kepala daerah dengan adanya forum khusus, sehingga diharapkan dapat memberikan solusi bagi penyelesaian kendala di daerah dan mengembangkan potensi daerah.
Selain berupaya mendorong optimalisasi potensi daerah, pengendalian inflasi tiap daerah juga dilakukan secara berkala dengan melibatkan Pemerintah Daerah.
Melalui pembentukan Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), inflasi di daerah dan secara nasional dapat dijaga pada tingkat yang terkendali. Hingga saat ini, TPIP mendorong setiap daerah untuk dapat menyusun peta jalan inflasi.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
(责任编辑:综合)
- Deretan Maskapai Penerbangan yang Dinilai Sajikan Makanan Terburuk
- 伦敦艺术大学学费及申请条件介绍
- KPK Periksa Mantan Menkeu Bambang Subianto
- Kesenjangan Asuransi Melebar, OJK Minta Idustri Jangan Diam Saja
- 19 Bandara di Indonesia yang Turunkan Harga Tiket Pesawat 10 Persen
- Kolak Sebagai Medium Dakwah, Wujud Pertaubatan Lewat Makanan
- Borong SBN Rp96,41 Triliun Sejak Awal Tahun, Bos BI: untuk Jaga Likuiditas dan Rupiah
- Fenomena Siswa Garap PR Pakai AI, Begini Tanggapan Kemenko PMK
- Kisruh Menara Imperium, Pemprov DKI Digugat
- 去英国皇家艺术学院读两年该选择什么专业?
- Sobat GERD Jangan Takut, Puasa Justru Bermanfaat buat Kamu
- 去英国皇家艺术学院读两年该选择什么专业?
- 5 Bahan untuk Menghapus Tinta Ungu di Jari, Bisa Hilang dengan Cepat
- IHSG Kamis Ditutup Manis Naik 0,34% ke 7.166, COCO, FAST dan FITT Top Gainers
- Springhill Yume Lagoon, Rumah Indah dengan View Danau
- INPEX Masela Gaet PGN, PLN, dan Pupuk Indonesia untuk Penjualan Gas dan LNG Abadi
- Syarat dan Cara Daftar Mudik Bareng Klik Indomaret 2025, Tersedia 9.100 Kursi
- SiCepat Ekspres Dukung Peraturan Penguatan Ekosistem Logistik Nasional
- Thailand Peringkat 7 Negara Pariwisata Terbaik Dunia, Indonesia ke
- DPR Dukung IIS 2025, Asuransi Didorong Tangguh Hadapi Guncangan